Perkuat Kolaborasi TB-HIV, Yamali TB Sulsel Inisiasi Pertemuan Lintas Sektor di kota Makassar


MAKASSAR- Persoalan Tuberkulosis dan HIV atau perpaduan keduanya masih menjadi momok di masyarakat. Pandemi Covid-19 menjadikannya kurang informasi, padahal secara angka kasus kedua penyakit menular itu terus mengalami peningkatan kasus. Terbaru oleh WHO, Indonesia telah dinyatakan sebagai negara nomor dua penyumbang kasus TBC tertinggi dunia.

Hal ini terungkap dalam kegiatan koordinasi bersama organisasi masyarakat sipil untuk penguatan kolaborasi penanggulangan TB-HIV yang dilaksanakan Yayasan Masyarakat Peduli Tuberkulosis (Yamali TB) Sulsel, di Makassar, Jumat siang (8/10).

Manager SR Yamali TB Sulsel, Wahriyadi menjelaskan bahwa khusus di kota Makassar angka penemuan kasus terduga TB tahun 2020 berada di angka 15865, turun dibandingkan tahun 2019 yaitu 55850. Penurunan ini, katanya, bukan karena kasus TBC yang berkurang tetapi karena adanya pandemi yang menyebabkan orang enggan ke layanan kesehatan untuk memeriksakan diri.

Wahriyadi menambahkan, selain dari kesadaran masyarakat, belum terlibatnya semua pihak dalam penanggulangan TB juga salah satunya. "Melalui kegiatan ini kita mulai lagi, jadi selaian ini sebagai silaturahim juga sekaligus penguatan bersama rekan-rekan CSO dan pegiat sosial kesehatan, serta sektor pendukung lain seperi jurnalis, dan juga khususnya pihak layanan dan pemangku kebijakan kota Makassar yakni Bappeda dan Dinkes Makassar, untuk kita sama-sama memikirkan kasus TB dan juga HIV ini," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Yayasan Gaya Celebes (YGC), Andi Akbar menuturkan bahwa upaya penguatan kolaborasi TB-HIV ini bukanlah hal baru, karena juga telah dilakukan selama ini. Ia berharap, ke depan akan ada aksi bersama untuk penguatan lagi termasuk dengan pelibatan tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk penjangkauan kasus dan sukses pengoatan baik TB maupun HIV.

Pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah perwakilan dari beberapa pihak seperti Bappeda Makassar, pengelola program TB dan HIV Dinas Kesehatan Makassar, petugas TB dan HIV Puskesmas Andalas dan Bara-barayya, PMI Makassar, Persagi, YGC, YPKDS, Jenewa Institute, AJI Makassar, Muhammadiyah, dan Aisyiyah.

Komentar