Implementasi DPPM dan Penguatan Peran Komunitas Jadi Strategi Baru Tanggulangi TBC

   

MAKASSAR- Upaya penanggulangan penyakit Tuberkulosis terus digiatkan pemerintah guna mengejar target eliminasi TBC tahun 2030. Salah satu upaya dilakukan adalah dengan implementasi District Public Private Mix (DPPM) sebagai salah satu strategi untuk menjangkau kasus secara lebih luas.

Ketua DDPM kota Makassar, dr. Nur Ashari, M. Kes., menjelaskan bahwa strategi PPM ini merupakan langkah baru yang dilakukan pemerintah dengan pelibatan semua fasilitas layanan kesehatan secara kompherenshif melalui kemitraan lintas program atau sektor terkait dan layanan keterpaduan pemerintah dan swasta.

"Tujuananya untuk meningkatkan akses layanan TB yang bermutu dan berpihak pada pasien." katanya, saat pertemuan dukungan advokasi dan kemitraan komunitas yang diadakan SR Yamali TB Sulsel di Hotel Ramedo, Makassar, 20 Desember 2021.

Dia melanjutkan, selain melibatkan semua jenis fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta, DPPM juga menggandeng berbagai organisasi profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Ikatan Bidan Indonesi (IBI), PATELKI , Persatuan Rumah sakit (PERSI), Asosiasi Klinik (ASKLIN), serta unsur Komunitas Peduli TB seperti Yamali.

Ia menjelaskan, organisasi profesi ini berperan dalam membina anggotanya untuk melaksanakan tatalaksana TB sesuai standar di tempat praktik masing-masing sebagai praktisi ahli dalam pelayanan langsung pada pasien, dan melaporkan kasusnya ke dalam sistem pelaporan TB di Dinas Kesehatan kabupaten dan kota. 

Sementara itu, dari komunitas, SR Manager Yamali TB Sulsel, Wahriyadi menyampaikan bahwa dari sisi komunitas pihaknya melalui kader-kader TB akan mengambil peran untuk kegiatan pelacakan pasien mangkir dan putus berobat, investigasi kontak, serta pendampingan pasien TBC yang berobat di sektor swasta.

"Kita berharap dengan strategi ini jangkauan kasus TB semakin meluas dan tentu meningkat. Mengingat bahwa masih sangat tingginya kesenjangan antara angka orang terduga dan ternotifikasi TB dengan yang tercatat melakukan pengobatan," harapnya.

Kegiatan pertemuan ini berlangsung selama tiga hari sejak 19 hingga 21 Desember 2021, dengan diikuti oleh sejumlah pihak di antaranya program TB Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, RSUD Labuang Baji, IDI, PDPI Cabang Sulawesi, PERSI, ASKLIN, BPJS Kesehatan, serta beberapa pihak lainnya.

Komentar