Penyintas TB: Terima Kasih Kader TB!



Senyum hangat tampak dari wajah Rahman (40), saat ditemui di rumahnya. Laki-laki yang berprofesi sebagai buruh bangunan ini pernah divonis menderita penyakit TB. Dulu, ia tidak bisa beraktivitas akibat penyakit TB yang dideritanya. Kini, ia telah berhasil keluar dari jerat derita. Sekali lagi TB bisa disembuhkan.

Menurut pengakuan Rahman, kondisinya sudah membaik. Ini bisa dilihat dari pertambahan berat tubuhnya yang perlahan kembali ke kondisi saat dia belum terinfeksi penyakit TB. Dahulu, penyakit TB yang diderita membuat tubuhnya terlihat sangat kurus, tidak bertenaga, serta tidak dapat membantu keluarga mencari nafkah untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.

Rahman berdomisili di Kelurahan Karuwisi Utara, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar. Pemukiman ini sangat padat dan kondisi lingkungan tidak bersih, sanitasi buruk, drainase bermasalah serta kurangnya kepedulian akan pentingnya menjaga kesehatan. Akibatnya, wilayah ini sangat rentan pada penyebaran berbagai jenis penyakit, termasuk TB.

Keluarga Rahman sangat berbahagia, karena upaya mereka untuk memberikan pengobatan berjalan dengan baik. “Selama melewati masa pengobatan, Rahman mengikutinya dengan tertib dan tidak rewel, inilah yang membuat proses penyembuhannya dapat berjalan dengan baik dan lancar,”  ujar Sarpiah (48), Pengawas Menelan Obat (PMO), yang juga kakak kandung Rahman.

Diakui oleh pihak keluarga bahwa pengobatan Rahman sedikit terlambat. Keluarga baru mengetahui bahwa Rahman menderita penyakit TB setelah dua bulan menderita penyakit ini. Keterlambatan inilah yang membuat kondisi Rahman menjadi lebih parah, hal ini disebabkan ketidaktahuan keluarga pada jenis penyakit yang diderita, keterbatasan informasi yang diterima membuat pihak keluarga tidak cepat mengambil langkah pengobatan untuk Rahman.

Selama 6 bulan, Rahman menjalani proses pengobatan yang sesuai dengan prosedur  bagi penderita TB. Didampingi oleh PMO dan kader TB, Rahman mengalami kemajuan yang pesat, saat ini dirinya sudah dapat kembali menikmati kondisi tubuh yang sehat bugar. Ia menyadari bahwa ini semua berkat bantuan pendampingan dari kader TB di Puskesmas Karuwisi. “Terima kasih Kader TB. Sekarang saya bisa kerja lagi,” tutupnya.

Komentar